Jumat, 30 Oktober 2015
Putus Asa, sesaat
Butuh Kesabaran
Kamis, 15 Oktober 2015
Rinduku
mencoba Menepiskan Segala rasa rindu ini, namun kesedihan dan kesepian tak pernah menghilang..
aku hanya bisa berbisik "Aku sangat Merindukanmu Ibu"
maafkan Aku...
Sabtu, 03 Oktober 2015
Tertawa sedih
Lucu, tertawa sendiri dalam kegelapan.
Senyum sendiri dalam kamar yang gelap disinari kilauan Hp, dan menulis
Malam ini, aku menertawakan diriku sendiri yang bisa-bisanya menangis hebat didepan temanku, ikha dan andini...OMG, aku malu...
Mereka akhIrny melihatku menangis seperti itu, menangis dan merasa sulit bernafas, dan merekapun seakan takut melihatku, aku tak bisa bicara. Mereka berusaha menahan tangisku, namun suara mereka pun membuatku sedih, perlahan-lahan aku beristighfar, mengatur nafas, lalu keadaanku semakin membaik, diam dan menata kembali hatiku.
Hanya karena ingin pulang dan merayakan idul adha bersama keluargalah yang membuatku menjadi seperti itu, merasa akan dicuhkan, sendirian tanpa keluarga. Membayangkannya pun sungguh sangat membuatku sedih. Namun, semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Aku pulang dan bahagia.
Maaf karena terlihat menyedihkan dimata kalian,
Ketahuilah, seperti itulah diriku saat tak ada lagi yang bisa ku usahakan, aku mencoba pasrah namun sulit bagi hatiku untuk menahannya ataupun menerimanya.
Aku malu 😳😳😳, aku ingin kalian selalu melihatku tersenyum. Namun nampaknya itu tidak berhasil.
Air matalah yang bisa mengungkapkan perasaanku saat itu. Sebesar apapun usahaku untuk menutupi kesedihan yang kualami, pada saatnya semuanya akan ku keluarkan saat tak mampu lagi kupendam sendiri. Air mata seharusnya menjadi tanda bahwasannya aku sangat membutuhkan teman curhat. Namun mencari teman curhat pun sudah sangat susah, mereka enggan mendengarkan dan memberi saran dan kritik.