Kamis, 26 Mei 2016

menelusuri kenangan masa lalu yang hampir terlupakan "permainan masa SDku"




MAKALAH PERMAINAN TRADISIONAL
(Permainan dengan Alat dan tanpa Alat)
 Oleh
WAHIDA (19)
1447041004
M3.1

 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016  


KATA PENGANTAR
 Bismillahirahmanirahim
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Permainan Tradisional yang berjudul “Permainan dengan Alat dan tanpa Alat” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Permainan Tradisional sekaligus meningkatkan pemahaman konseptual mahasiswa. Kehadiran makalah ini diharapkan, tidak lain hanya agar dapat bermanfaat untuk semua kalangan masyarakat secara umum dan mahasiswa PGSD secara khusus.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari sempurna, namun demikian penulis telah berupaya dengan tetap mempertimbangkan mutu dan bobot  sehingga makalah ini dapat memenuhi tujuannya serta bermanfaat bagi yang memerlukan. Saran dan kritik yang bersifat membangun penulis butuhkan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Wasallam

Makassar, Mei 2016
Penulis

DAFTAR ISI
                                                                                                                            

PENDAHULUAN

 A.      Latar Belakang
Permainan tradisional merupakan permainan yang sudah sejak lama ada di kehidupan masyarakat Indonesia. Permainan tradisional merupakan permainan yang diwariskan dari leluhur. Permainan tradisional dimainkan oleh para pendahulu sebagai sarana rekreatif untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional merupakan permainan yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk memainkannnya. Perlengkapan dan persiapan yang dilakukan juga sangat sederhana dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar.
Dewasa ini, Permainan tradisional dulu yang sudah ada sejak era 80-90an sebenarnya sangat banyak mengandung nilai positif didalamnya baik untuk melatih fisik dan mental pemainnya. Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang ditelan perkembangan jaman ini hingga sekarang sulit untuk dimainkan oleh anak-anak bahkan dilupakan. Tergerusnya budaya serta permainan anak-anak yang kreatif, edukatif, memotivasi sekaligus sebagai ajang mereka untuk bersosialisasi seiring perkembangan jaman nampaknya mau tak mau mulai tergantikan dengan permainan-permainan modern yang bisa diakses melalui gadget maupun game console mereka masing-masing. Sesungguhnya permainan tradisional menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Akan tetapi, seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya saat ini permainan tradisional sudah kurang peminatnya. Untuk itu dengan adanya penjelasan kembali mengenai beberapa permainan tradisional ini dapat membangkitkan kenangan masa kecil para pembaca sehingga ingin bermain lagi.
Dalam kesempatan ini, penulis akan memaparkan permainan tradisional kajian berupa permainan lompat tali putar, permainan tangan MeJiKuHiBiNiU, dan permainan bola menggunakan bahan yang sederhana.


B.       Rumusan Masalah
     Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana sejarah awal mula permainan lompat tali ?
2.      Alat-alat apa sajakah yang diperlukan dalam permainan Mambojeng ?
3.      Bagaimana cara untuk memainkan permainan Mambojeng ?
4.      Apa saja manfaat yang diperoleh dari permainan Mambojeng ?
5.      Apa nilai budaya permainan Mambojeng ?
6.      Apa pengertian dan cara Main Bola tradisional ?
7.      Apa sajakah manfaat yang diperoleh dari permainan Main Bola ?
8.      Bagaimana cara permainan tangan MeJiKuHiBiNiU ?
9.      Apa saja manfaat permainan tangan MeJiKuHiBiNiU ?
C.      Tujuan
Tujuan umum adanya tugas ini guna mendapatkan deskripsi tentaang permainan tradisional mambojeng (lompat tali putar), main bola tradisional, dan permainan tangan MeJiKuHiBiNiU. Sedangkan tujuan khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan, sebagai tugas mata kuliah.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.      Permainan dengan Alat

1.        Mambojeng (Lompat Tali Putar)

a.        Sejarah Permainan Lompat Tali

Hingga kini belum jelas juga dari mana asal muasal permainan ini. Namun banyak pihak menduga bahwa permainan yang sangat populer di tahun 70-an hingga 80-an ini berasal dari Eropa yang dibawa ke Nusantara dan dimainkan oleh anak-anak Belanda pada masa penjajahan. Hal ini sangat relevan mengingat permainan lompat tali di Belanda juga dipegang oleh dua orang sedangkan satu orang melompat di antara putaran talinya. Sedangkan di wilayah Eropa lainnya, permainan ini dimainkan oleh satu orang saja sebagaimana yang biasa dimainkan saat lompat tali ketika sedang berolahraga.
            Meski belum jelas benar asal mula permainan ini, namun beberapa pihak mengatakan bahwa permainan ini telah dimainkan di Mesir sejak 1600 tahun sebelum Masehi. Namun terdapat pula argumen yang menyatakan permainan ini berasal dari China mengingat variasi permainan lompat tali begitu beragam di negeri tersebut hingga ke dataran Jepang. Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa suku Aborigin di Australia telah memainkan permainan ini turun-temurun, mereka menggunakan media bambu, atau tanaman merambat lain yang ada di hutan.
Dalam bahasa Inggris permainan lompat tali berarti skipping rope. di Indonesia istilah ini merujuk pada olahraga skipping yaitu melompati tali yang diayunkan oleh pemainnya melewati kepala dan kaki. Olahraga ini dipercaya efektif dalam membakar lemak dan menambah tinggi badan. Tali pemutarnya bukanlah yang terbuat dari jalinan karet gelang, namun tali khusus yang dapat diperoleh di toko peralatan olahraga.
Di Amerika Serikat permainan ini disebut jump rope, di Kanada disebut rope skipping. Di Negara-negara tersebut lompat tali dimainkan secara individu. Sedangkan di Jepang permainan ini dimainkan oleh kelompok besar di mana lebih dari sepuluh orang melompati satu putaran tali secara bersamaan.
Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Salah satu nama permainan ini yaitu Mambojeng yang di kenal oleh masyarakat di provinsi Sulawesi Selatan kabupaten Enrekang kecamatan Alla. Inti dari permainan ini adalah melompat tali yang sedang berputar.
Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain Indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda.

b.         Alat-alat yang Diperlukan dalam Permainan Mambojeng

Peralatan yang digunakan dalam permainan Mambojeng ini sangat sederhana, yaitu karet gelang yang dijalin atau dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang dibutuhkan, biasanya sekitar 3 sampai 4 meter bahkan lebih. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar tradisional. Karet tersebut dijual dalam bentuk satuan berat. Sewaktu membuat anyaman tali karet, diperlukan dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lainnya agar tidak lekas putus oleh anggota pemain yang sedang melompat. Dapat pula menggunakan tali penolong yang biasa digunakan oleh anak-anak pramuka dan tali tarik tambag.

c.         Cara bermain Mambojeng
Pemain terdiri dari 3 orang
Para pemain melakukan hompipah atau pingsuit untuk menentukan dua orang pemain yang menjadi pemegang tali (pemutar) dan yang menjadi pelompat tali. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali (pemutar) melakukan pingsuit untuk menentukan siapa yang akan mendapat giliran bermain terlebih dahulu jika pemain gagal melompat (pergantian pemain).


Pemain lebih dari 3 orang
Para pemain melakukan hompipah atau pingsuit cari-cari teman untuk menentukan anggota tim. Selanjutnya melakukan suit kertas, tim yang kalah akan menjadi pemegang tali (pemutar) dan tim yang menang menjadi pelompat tali.
2)        Pemain yang menjadi pemegang tali (pemutar), memutar tali. Pemain pelompat harus melompatinya dan tidak menyentuh tali yang sedang berputar, tidak terjerat. Ketinggian tali melebihi tinggi badan meliputi kaki dan kepala. Jika ada pemain yang menyentuh tali ketika melompat dan merusak perputaran tali atau melebihi lompatan yang telah ditentukan, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan/digantikan oleh pemain yang memegang tali atau menjadi pemutar tali.
3)        Untuk permainan yang terdiri atas pemain yang lebih dari 3 orang, tim pelompat harus masuk satu persatu secara bergantian dan tidak menyentuh tali dan tidak terjerat.
Adapun tingkatan level yang harus dilalui pelompat yaitu
a)      Pemain mula-mula hanya melewati tali berputar 1×.
b)      Selanjutnya masuk dan melompat sebanyak 5×, hadap kanan hadap kiri 5× lalu gerakan memutar 5× kemudian keluar. Masuk lagi melompat dengan menutup mata 5× lalu keluar.
c)      Pemain melakukan gerakan melompat dengan 1 kaki sebanyak 7×, lalu gerakan menyentuh tanah sebanyak 8× lalu keluar lagi. Pelompat masuk dengan melakukan gerakan mengambil batu sebanyak 10×.
d)     Pemain masuk dan melompat dengan gerakan peluk 11×, keluar. Masuk lagi, melompat dengan gerakan memegang pipi (sakit gigi) 12×, keluar. Masuk lagi, melompat dengan gerakan memegang dada sebanyak 13× dan keluar.
4)        Dilakukan pergantian pelompat dan pemutar apabila pemain gagal melewati level atau terjerat tali.
5)        Untuk permainan Tim, pelompat yang gagal pada level tertentu, harus digantikan oleh pelompat lainnya pada level yang sama yang belum gagal. Kemudian berlanjut hingga semua anggota tim pelompat gagal atau berhasil melalui semua level. Namun pemain yang telah gagal, tidak dapat bermain kembali hingga terjadi pertukaran antara pelompat dan pemutar.
6)        Pemain yang berhasil melewati semua level dinyatakan sebagai pemenang. Permainan dimulai kembali seperti gerakan awal. Begitu seterusnya hingga para pemain memutuskan untuk mengakhiri permainan ini.
d.        Manfaat yang Diperoleh dalam Permainan Mambojeng (Lompat Tali Putar)
Lompat tali adalah olahraga sederhana yang memilii banyak keuntungan dan kelebihan. Pikirkan olahraga apa saja yang mampu membuat kita merasa seperti tidak sedang olahraga, lompat tali masuk ke dalamnya. Lompat tali hanya membutuhkan tali untuk digunakan sebagai bantuan untuk melompat. Tetapi di Indonesia karet yang dirangkai pun dapat menjadi alat untuk berolahraga lompat tali. Olahraga lompat tali jika dalam bahasa Inggris adalah skipping rope memiliki kelebihan tersendiri dari olahraga lainnya.
1)      Memberikan kegembiraan pada anak
2)      Melatih semangat kerja keras pada anak-anak untuk memenangkan permainan dengan melompati berbagai tahap lompatan tali
3)      Melatih kecermatan anak. Kemampuaan anak untuk memperkirakan tinggi tali dan lompatan yang harus dilakukanya akan sangat membantu keberhasilan anak melompati tali.
4)      Melatih motorik kasar anak yang sangat bermanfaat untuk membentuk otot yang padat, fisik yang kuat dan sehat, serta mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Permainan yang dilakukan dengan lompatan-lompatan ini juga bermanfaat menghindarkan anak dari resiko mengalami obesitas. 
5)      Melatih keberanian anak dalam mengasah kemampuanya untuk mengambil keputusan. Hal ini karena untuk masuk dan melompat tali dengan aturan tertentu membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Anak juga harus mengambil keputusan apakah akan masuk dan melompat atau tidak. 
6)      Menciptakan emosi positif bagi anak. Sebab, ketika bermain lompat tali, anak bergerak, berteriak, dan tertawa. Gerakan, tawa, dan teriakan ini sangat bermanfaat untuk membuat emosi anak menjadi positif. 
7)      Menjadi media bagi anak untuk bersosialisasi. Dari sosialisasi permainan ini, anak belajar bersabar, menaati peraturan, berempati, dan menempatkan diri dengan baik diantara teman-temanya. 
8)      Membangun sportifitas anak. Pembelajaran melalui sportifitas ini di peroleh anak ketika harus menggantikan posisi pemegang tali (pemutar) ketika ia gagal melompati tali.
e.         Nilai Budaya Permainan Mambojeng
Permainan yang disebut sebagai Mambojeng ini mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam aturan lompatan dan gerakan yang ditentukan. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara kapan masuk ke dalam tali yang sedang berputar dan melompat. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan.

2.        Main Bola
a.        Pengertian Main Bola
Main bola adalah permainan bola yang dilakukan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima atau seadanya pemain. Permainan ini dilakukan dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan.
Permainan ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya. Yang membedakan adalah jumlah pemain dari masing-masing tim yang kadang seadanya. Alat yang digunakan sangat sederhana, bola terbuat dari barang-barang bekas seperti kertas, jerami, plastik dll yang dibentuk bulat hingga menyerupai bola. Peraturan yang ada dalam permainan juga tidak terikat, alias tergantung kesepakatan bersama. Sekarang sudah mulai jarang terlihat anak-anak kecil yang bermain bola karena jarangnya lapangan luas terutama di kota-kota besar.


b.        Cara main Bola
Tiap tim biasanya terdiri dari kiper, pemain bertahan, pemain tengah, dan pemain penyerang. Kiper: pemain yang melindungi gawang dan satu-satunya pemain dalam tim yang boleh menggunakan tangan. Pemain bertahan: pemain yang berada di garis belakang untuk menjaga gawang dari serangan pemain lawan. Pemain tengah: pemain yang menghubungkan garis belakang dan depan, serta memiliki tugas menyerang sekaligus bertahan tergantung kondisinya. Penyerang: pemain yang paling sering menembak bola karena tugas utamanya adalah mencetak gol.
Tujuan main bola adalah mencetak gol lebih banyak daripada tim lawan. Gol sendiri merupakan kondisi di mana satu tim bisa menempatkan bola melewati garis gol. Gawang itu sendiri dijaga oleh kiper, satu-satunya pemain yang boleh memegang bola dengan tangan (walaupun hanya sebatas di kotak penaltinya saja). Di luar kiper, pemain lain tidak boleh menyentuh bola menggunakan tangan.
1)      Pertandingan dimulai dengan kickoff. Kickoff dilakukan dua kali; ketika memulai babak pertama dan ketika memulai babak kedua. Ketika kickoff, kedua tim harus berada di wilayah masing-masing, dan ketika peluit dibunyikan, tim yang ditunjuk mengambil kickoff akan memulai pertandingan, dan kedua tim kemudian boleh bergerak bebas. Kickoff diambil secara bergantian di babak pertama dan kedua.
2)      Bola keluar. Bola keluar/ out terjadi ketika bola melewati garis gawang atau garis lapangan. Bola out juga terjadi karena pertandingan yang dihentikan oleh wasit dengan alasan tertentu misalnya ada yang cedera.
3)      Offside. Offside adalah salah satu aturan penting yang meskipun terdengar sederhana, tapi bisa membingungkan. Aturan ini dibuat agar main bola dimainkan menggunakan taktik dan gerakan yang cerdas, bukan membiarkan satu atau dua orang penyerang berdiam diri di dekat gawang lawan dan dengan pasif menunggu bola datang.
4)      Lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam terjadi ketika bola melewati garis samping lapangan. Tim yang berhak mengambil lemparan ke dalam adalah tim yang tidak menyentuh bola terakhir sebelum melewati garis. Tim yang mengambil lemparan harus melempar pada posisi bola melewati garis.
5)      Tendangan bebas langsung dan tidak langsung. Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa diarahkan langsung ke gawang tanpa harus menyentuh teman setim lain sebelumnya. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung adalah tendangan bebas yang harus menyentuh teman setim yang lain sebelum bisa ditembakkan ke gawang.
6)      Tendangan penalti. Tendangan penalti terjadi ketika seorang pemain lawan melakukan pelanggaran di dalam kotak penaltinya sendiri. Dalam tendangan penalti, seorang penendang akan menembak bola yang diletakkan di titik penalti ke arah gawang yang hanya dijaga oleh kiper lawan. Pemain lain harus berada di luar kotak penalti. Ketika tendangan penalti sudah dilakukan, permainan kembali berjalan seperti biasa. Jadi, jika tendangan penaltinya tidak masuk dan masih berada dalam wilayah permainan, kedua tim bisa merebut bolanya.
7)      Tendangan sudut dan tendangan gawang. Jika bola melewati garis gawang (garis yang sejajar dengan garis gol tapi tidak berada di bawah gawang) dan terakhir kali disentuh oleh tim yang bertahan, maka tim yang menyerang berhak mendapat tendangan sudut di sudut lapangan yang paling dekat dengan posisi bola keluar dari lapangan. Jika hal yang sama terjadi tapi yang terakhir menyentuh bola adalah pemain yang menyerang, maka tendangan gawang akan diberikan kepada tim yang bertahan, dan bola harus ditendang bola dari ujung kotak gawang (kotak kecil di dalam kotak penalti).
Tim yang berhasil memasukkan lebih banyak bola ke dalam gawang tim lawan, dialah yang menjadi pemenang. Permainan ini akan dihentikan hingga semua pemain memutuskan untuk menghentikan permainan.
c.         Manfaat Main Bola
1)        Main bola bikin tinggi. Gerakan lari dan melompat pada permainan ini melatih tulang kaki yang akhirnya merangsang pertumbuhan. Kepadatan tulang yang tinggi meminimalisir terjadinya osteoporosis, yang membuat badan lebih membungkuk.
2)        Kebugaran tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.
3)        Otot menjadi kuat. Bermain sepak bola memang meningkatkan kekuatan otot, mulai dari otot kaki, paha, perut dan dada. Otot yang terus dilatih membuat tubuh menjadi lebih sehat dan tidak mudah mengalami penyakit persendiaan.
4)        Menjaga badan agar tetap ideal.
5)        Melatih konsentrasi. Sepak bola juga menguji kecepatan dan ketepatan berfikir, disaat itulah koordinasi antara mata, pikiran dengan anggota tubuh lainnya.
6)        Bersosialisai dan melatih kerjasama. Main bola juga bisa dikatakan melatih kerjasama otak dan organ tubuh. Kerjasama ini diperlukan untuk menggiring bola, berbalik hingga melewati lawan yang memerlukan kecepatan dan strategi.

B.       Permainan tanpa Alat
1.        Me Ji Ku Hi Bi Ni U
Mungkin anak-anak sekarang lebih sering menggunakan jari tangan untuk mengetik papan keyboard ataupun tombol handphone. Sebenarnya, jika kita kilas balik ke jaman dulu ketika kita SD, banyak sekali permainan yang menarik dan seru untuk dimainkan menggunakan jari-jari tangan sebagai media permainannya. Biasanya sih, mainnya untuk mengisi waktu kosong. Salah satunya adalah Me Ji Ku Hi Bi Ni U.
Permainan ini adalah permainan tanpa alat dimana setiap peserta harus menyumbangkan berapa pun dari jari yang Ia miliki. Namun sebelumnya peserta harus memilih satu dari warna-warna pelangi yang akan menjadi identitasnya, seperti: Me – Merah, Ji – Jingga, Ku – Kuning, Hi – Hijau, Bi – Biru, Ni – Nila,
U - Ungu
Setiap peserta akan menyumbangkan jarinya, dan akan dilakukan perhitungan. Siapa yang beruntung mendapatkan hitungan terakhir, maka dialah pemberi hukuman kepada peserta lainnya. Pemain pertama yang menang akan menghukum semua peserta yang lainnya, sedangkan pemain yang lainnya akan menghukum pemain yang kalah dibawahnya, begitu seterusnya hingga diperoleh peserta yang kalah terbawah. Hukuman yang diperoleh menggunakan Tak Tik Bum Jer.
·         Tak : Dijitak
·         Tik : Dikilikitik (Digelitiki)
·         Bum : Telapak tangan dipukul dengan gumpalan satu tangan
·         Jer : Dijewer
Pemilihan hukuman ditentukan melalui perhitungan pula, semua peserta menyumbangkan jarinya berapapun. Tak-Tik-Bum-Jer-Tak-Tik-Bum-Jer-' dan seterusnya hingga hitungan jari yang terakhir. Kata yang muncul akan menjadi hukuman bagi peserta yang tidak beruntung. Sedangkan banyaknya hukuman yang diterima digunkan suit kertas dengan jumlah pemainnya 2 orang. Dilakukan perhitungan suit gunting hingga suit dari kedua pemain sama satu persatu. Misal Bum-bum Satu, satu-satu dua, dua-dua tiga, dan seterusnya hingga suit kedua pemain sama seperti kertas dan kertas, atau batu dan batu, gunting dan gunting. Hitungan terakhir yang disebut merupakan banyaknya hukuman yang akan diperoleh peserta yang mendapat hukuman. Banyaknya hukuman yang diperoleh bukan dihitung dari banyaknya suit yang menang, misalnya gunting menang melawan kertas, dan sebagainya melainkan suit yang sama.  Setelah pemberian hukuman dilaksanakan, permainan diulang kembali seperti awal hingga semua pemain memutuskan untuk mengakhiri  permainan ini.
2.        Manfaat yang Diperoleh dalam Permainan Tangan MeJiKuHiBiNiU
a.         Memberikan kegembiraan pada anak.
b.        Menciptakan emosi positif bagi anak. sebab, ketika bermain anak berteriak, dan tertawa. Tawa dan teriakan ini sangat bermanfaat untuk membuat emosi anak menjadi positif. 
c.         Permainan ini sangat baik untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak dan juga dapat menjadi sarana untuk melatih anak dalam bekerja sama melalui interaksi yang terjadi. Selain itu anak akan lebih mengerti tentang bagaimana cara menghargai orang lain, merasakan kekalahan dan kemenangan.
d.        menyehatkan jiwa melalui pertemanan.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Permainan tradisional memberikan kesenangan dan kesegaran jasmani bagi para pesertanya. Hal ini dikarenakan dalam permainan tradisional peraturannya sangat sederhana sehingga mudah untuk memainkannnya dan dalam kegiatannnya permainan tradisional banyak yang aktifitasnya berupa gerak tubuh sehingga akan meningkatkan kesegaran jasmani bagi pesertanya. Disamping itu nilai-nilai yang ada dalam permainan tradisional sangat menunjang dalam memperkenalkan nilai-nilai tersebut pada anak-anak khususnya, sehingga pembentukan nilai, moral dan karakter akan lebih mudah. Dengan permainan tradisional nilai-nilai budaya secara tidak langsung akan terserap oleh pesertanya karena nilai-nilai budaya tersebut dibutuhkan dalam kegiatan permainan tersebut dan juga dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Dari uraian di atas diharapkan dengan memahami makalah ini pembaca bisa menyegarkan pikiran untuk mengingat kembali permainan tradisional yang pernah dimainkan dulu. Disamping itu diharapkan permainan tradisional dapat menjadi sarana yang baik untuk meningkatkan kesegaran jasmani dengan memasukkan permainan tradisional pada pelajaran pendidikan jasmani. Tak kalah penting, dengan permainan tradisional diharapkan nilai-nilai budaya dapat dilestarikan dan tanamkan sehingga pembentukan nilai, moral dan karakter akan lebih mudah. Terakhir, diharapkan permainan tradisional dapat selalu dimainkan oleh masyarakat Indonesia agar permainan tradisional dapat dilestarikan dan tidak tergusur oleh permainan yang lebih modern yang justru dapat merusak identitas bangsa Indonesia.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sangat membantu, terima kasih banyak

    BalasHapus
  3. aku pernah main mejikuhibiniu dijewer sampai 30× kupingku langsung merah

    BalasHapus